Saat ini, semakin banyak listrik di dunia yang dihasilkan menggunakan energi surya dan angin.
Nepal memiliki banyak sumber daya energi surya, dengan lebih dari 300 hari cerah setiap tahun.
Kapasitas pembangkit listrik tenaga surya Nepal jauh lebih besar daripada pembangkit listrik tenaga air.
Jika menggunakan energi surya, Nepal bisa memiliki lebih banyak listrik dan tidak perlu khawatir tentang pemadaman listrik.
Namun, saat ini sebagian besar listrik di Nepal masih menggunakan pembangkit listrik tenaga air.
Karena perubahan iklim, pembangkit listrik tenaga air kadang tidak stabil, misalnya danau es di pegunungan bisa tiba-tiba meledak.
Pemerintah hanya mengizinkan energi surya mencapai 10% dari total listrik, jadi penggunaan energi surya masih terbatas.
Sebenarnya, energi surya lebih murah daripada pembangkit listrik tenaga air, banyak perusahaan dan investor ingin menggunakan lebih banyak energi surya.
Beberapa tempat, seperti Dolpo dan Mustang, memiliki sinar matahari yang kuat dan sangat cocok untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya.
China juga membantu Nepal membangun beberapa proyek energi surya kecil, seperti membangun kamar mandi tenaga surya dan sistem pembangkit listrik atap di Lalitpur.
Proyek-proyek ini membuat kehidupan orang lebih nyaman.
Meskipun ada beberapa kebijakan dan pengaruh dari negara tetangga, energi surya di Nepal masih memiliki potensi pengembangan yang besar.